PENGERTIAN SWITCH MANAGABLE dan Core Layer, Distribution Layer, Access Layer

Switch Managable

Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputery yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang jauh lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal

Switch manageable adalah switch dengan harga tinggi yang dapat dikonfigurasi karena memiliki sistem operasi didalamnya. Pioneer untuk Switch manageable adalah device dengan merk 'Cisco'. selain Cisco, kebanyakan hanya sebuah Switch murah yang tidak dapat dikonfigurasi (Unmanageable) dan sistem pakainya : tinggal colok. Switchmanageable dibuat untuk meningkatkan keamanan pada sebuah jaringan lokal dan biasadipakai pada perusahaan-perusahaan elite. karena cara kerjanya, switch manageable dapatjuga dikelompokkan menjadi device yang bekerja pada layer 3 OSI Model Paket data semakin sedikit karena kapasitas buffer memory yg bisa menampung paket menjadi lebih banyak sehingga lalu lintas komunikasi data semakin lancar. Akibatnya switch semakin cepat dalam melakukan processing paket data.

Fungsi Manageable Swicth

Fungsi Manageable Swicth menggabungkan beberapa segmen atau kelompok LAN. Switch bekerja di layer 2 pada model referensi OSI. Device ini memilikikemampuan lebih dibanding dengan repeater atau hub. Tidak hanya  menghubungkan antar jaringan LAN tetapi juga mampu mengatasi masalahCollision yang di hadapi oleh device hub atau repeater. Serta mampu membuatVLAN.

contoh beberapa merk dan jenis switch managable
Performance & Kemampuan

1. Performance AT-8024 :

Menggunakan LSI chipset dengan kecepatan 125Mhz CPU. 
Memiliki Backplane / Switch Fabric 9.6 Gbps yang jauh lebih besar daripada Unmananaged Switch yang hanya memiliki backplane 4 Gbps.
Memiliki Transfer rate 6.5 Mpps yang jauh lebih besar daripada Unmanaged Switch yang hanya memiliki transfer rate 2.8 Mpps.
Memiliki Buffer Memory 6 MB yang 2 kali lebih besar daripada Unmamanged Switch yang hanya memiliki buffer memory 3 MB
>> Membuat proses re-transmit paket data semakin sedikit karena kapasitas buffer memory yg bisa menampung paket menjadi lebih banyak sehingga lalu lintas komunikasi data semakin lancer. Akibatnya switch semakin cepat dalam melakukan processing paket data.

2. Kemampuan AT-8024 :
Bisa membuat Virtual LAN (VLAN)
>> Suatu kemampuan dimana AT-8024 bisa melakukan pembagian / segmentasi network menjadi beberapa buah network yang lebih kecil dalam satu fisik switch biasa nya untuk tujuan keamanan data.
Bisa melakukan Port Trunking untuk memperbesar bandwidth jalur Uplink
>> Kemampuan AT-8024 untuk menggabungkan beberapa buah uplink menjadi satu kesatuan uplink sehingga diperoleh bandwidth yang lebih besar . 
Dapat mengeset Port Priority dalam komunikasi data
>> Kemampuan AT-8024 yang bisa memberikan tingkat prioritas kepada suatu port tertentu sehingga data yang keluar dari port tersebut bisa segera diproses lebih dulu daripada data yg keluar dari port lain.

3. Kemudahan ( Ease of Use )
Mudah untuk mengkoneksikan device2 networking ke switch AT-8024 tanpa perlu memikirkan lagi susunan kabel straight atau cross yang akan digunakan
>> Karena semua port nya Auto MDI/MDIX

Mudah karena bisa mengaktifkan dan menon-aktifkan fungsi2 yang ada pada switch tanpa harus meng-console-nya dari dekat.
>> Karena AT-8024 bisa melakukan Outband Management baik dengan cara Telnet ataupun dengan Web Management dari salah satu PC yg terkoneksi pada jaringan.

Mudah karena tidak perlu datang dan berhadapan langsung ke switch untuk mematikan salah satu port pada switch  >> Karena AT-8024 memiliki Port Management dalam manageable software AT-8024. 
Mudah untuk di koneksi kan dengan device networking dari vendor lain
>> Karena AT-8024 mengikuti banyak standard IEEE yang mendukung kompatibilitas koneksi antar device networking.

4. Monitoring
Dapat dimonitor secara real time dalam suatu network dengan SNMP Monitoring Software yang sudah ada spt SNMPc versi 5 dari Castle Rock.
>> Karena AT-8024 Support SNMP.

Keadaan switch dan statistik nya dapat dimonitor secara langsung
>> AT-8024 dapat melakukan proses Remote Monitoring (RMON) yang bisa memantau log statistic switching.

5. Kelebihan Khusus
Enhanced Stacking
Satu kelebihan khusus AT-8024 yang bisa mengoptimalkan proses Cascading antar switch AT-8000 Series menjadi proses stacking untuk meningkatkan kinerja koneksi nya. 
Port Security
Kelebihan khusus untuk mengunci satu port pada AT-8024 sehingga hanya satu MAC address tertentu yang boleh connect ke port tersebut. 
Port Mirroring
Kelebihan khusus AT-8024 yang bisa membuat percakapan data pada satu port di mirror (di copy) persis ke salah satu port pilihan dengan tujuan melihat isi percakapan data port tersebut. 
IGMP Snooping
Kelebihan khusus AT-8024 yang bisa membuat paket Multicast tidak di broadcast ulang ke semua port yg ada pada switching.

kelebihan manageable switch

         1.     Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN.
         2.     Pengaturan access user dengan access list.
         3.     Membuat keamanan network lebih terjamin.
         4.     Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
         5.     Mudah dalam monitoring trafick dan maintenence network karena dapat diakses tanpa harus                     berada di dekat switch.

Pengertian Core Layer, Distribution Layer, Access Layer

Pengertian Dari Core, Distribution, Dan Access Layer

Multi layer switching adalah cara dimana menyusun perangkat network switch menjadi beberapa tingkatan dikarenakan end user yang terkoneksi ke dalam suatu jaringan memiliki jumlah yang banyak, sehingga kita perlu melakukan trunking (menyambungkan switch satu dengan switch lain) antar network switch secara bertingkat.  
Network switch tersusun atas 3 layer (tingkatan) 
1. Core Switch sebagai layer pertama, 
2. Distribution Switch sebagai layer kedua
3. Access Switch sebagai layer ketiga.

1. Core Layer 
Pada layer ini bertanggung jawab untu mengirim traffic scara cepat dan andal. Tujuannya hanyalah men-switch traffic secepat mungkin (dipengaruhi oleh kecepatan dan latency). Kegagalan pada core layer dan desain fault tolerance untuk level ini dapat dibuat sbb : 
Yang tidak boleh dilakukan : 
  1. tidak diperkenankan menggunakan access list, packet filtering, atau routing VLAN. 
  2. tidak diperkenankan mendukung akses workgroup. 
  3. tidak diperkenankan memperluas jaringan dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih besar. 
Yang boleh dilakukan : 
  1. melakukan desain untuk keandalan yang tinggi ( FDDI, Fast Ethernet dengan link yang redundan atau ATM). 
  2. melakukan desain untuk kecepatan dan latency rendah. 
  3. menggunakan protocol routing dengan waktu konvergensi yang rendah. 
2. Distribution Layer 
Distribution layer atau disebut juga layer workgroup yang menghubungkan antara akses layer dan layer inti (core layer). Fungsi utama layer distribusi adalah menyediakan routing, filtering, dan untuk menentukan cara terbaik unutk menangani permintaan layanan dalam jaringan. Setelah layer distribusi mentukan lintasan terbaik maka kemudian permintaan diteruskan ke layer inti. Layer inti dengan cepat meneruskan permintaan itu ke layanan yang benar.Layer distribusi diterapkan kepada setiap fakultas yang memiliki beberapa jurusan untuk menghubungkan beberapa jurusan yang ada kedalam satu workgroup. Dalam lapisan ini diadakan pembagian atau pembuatan segmen-segmen berdasarkan peraturan yang dipakai dalam perusahan atau universitas, dimana jaringan dibagi pada setiap workgroup. Misalnya UNNES sebagai core layer dan Fakultas Teknik sebagai distribution layer. 
Yang diterapkan di distribusi layer antara lain adalah: 
  1. Packet filtering (firewalling) 
  2. Captive Portal
  3. Queue 
  4. QoS 
  5. Access Layer Aggregation Point 
  6. Control Broadcast and Multicast 
  7. Application Gateways 
Beberapa device yang termasuk distribute layer : 
  1. Cisco Catalyst 6500 Series Switches 
  2. Cisco ASR 1000 Series Aggregation Services Routers 
3. Access Layer 
Acces layer yang disebut juga desktop layer. Akses layer mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya internetwork. Desain Layer akses diperlukan untuk menyediakan fasilitas akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi suatu titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar. Terjadi juga Penyaringan / filter data oleh router yang lebih spesifik yang dilakukan untuk mencegah akses ke seuatu computer.Pada layer ini menyediakan aksess jaringan untuk user/workgroup dan mengontrol akses dan end user local ke Internetwork. Resource yang paling dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local. Kelanjutan penggunaan access list dan filter, tempat pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi). Teknologi seperti Ethernet switching tampak pada layer ini serta menjadi tempat dilakukannya routing statis. 
Fungsi Access Layer antara lain: 
  1. Shared bandwidth 
  2. Switched bandwidth 
  3. MAC layer filtering 
  4. Microsegmentation 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal AIJ (Administrasi dan Infrastruktur Jaringan

Soal ASJ (Administrasi Server Jaringan)

SETTING 2 ROUTER MIKROTIK